Widget edited by super-bee

Jumat, 31 Agustus 2012

FOKUS: Tak Jor-Joran Di Bursa Bisa Juara Lagi, Manchester City?

Investasi triliunan rupiah yang dibangun Manchester City di bawah rezim raja Sheikh Mansour dalam lima musim terakhir akhirnya berbuah hasil manis.

Mendatangkan sejumlah amunisi berlabel bintang dengan banderol selangit, termasuk mendaratkan pelatih sukses Italia Roberto Mancini, secara perlahan namun pasti, musim 2010/11 menjadi titik awal City unjuk taring dengan menyabet trofi yang sudah tak pernah mereka genggam sejak 30 tahun: Piala FA, sebelum akhirnya rindu mereka pada gelar Liga Primer Inggris -- kali terakhir mereka sabet pada 1967/68 -- pun terbayar lunas musim lalu, di mana si Manchester Biru mengukuhkan status sebagai kampiun negeri Ratu Elisabeth.

City bak tersulap menjadi tim impian dunia. Pemain-pemain seperti Carlos Tevez, Joleon Lescott, Mario Balotelli, Edin Dzeko, David Silva, Samir Nasri, sampai Kun Aguero diborong. Tak sedikit pihak yang lantas mencemooh mereka dengan menyebut kubu Etihad sebagai tim instan mengingat gelar datang karena ditopang kekuatan para pemain kelas wahid. Namun, faktanya "beli gelar" ala City ini berjalan sukses, dan menghapus kerinduan publik Eastland akan trofi lambang supremasi di ranah Inggris itu.

Kini situasi berbanding terbalik dan pertanyaan pun muncul, ada apa dengan manuver laskar Mancini yang justru pasif di lantai transfer musim ini sementara rival-rival terdekat mereka seperti Chelsea, Manchester United dan Liverpool sudah mempersenjatai skuat mereka masing-masing? Kontras dengan gaya belanja gila-gilaan yang digalakkan dalam beberapa musim terakhir. Di musim panas ini, hanya satu nama mentereng yang hadir di lis pemain anyar mereka: eks pilar Everton Jack Rodwell. Mungkinkah mereka mulai bijaksana dalam memandang aturan "Financial Fair Play"? Atau mulai memperhitungkan gaji para pemain mereka yang terbilang cukup menguras kantung klub? 

Nyatanya skuat Mancini saat ini memang masih terbilang komprehensif. Ada indikasi jika sang pelatih tetap menyimpan rasa percaya diri mengarungi 2012/13 dengan materi pemain musim lalu, meski jaminan gelar juara tidaklah 100 persen. Namun bukan Mancini namaya jika tidak punya solusi. Dengan mengandalkan skuat yang ada, Mancini coba memanfaatkannya dengan "bermain-main" di aspek taktik untuk mengelabui rival-rivalnya: dari pakem favoritnya, 4-4-1-1, kini beralih ke 3-5-2.

0 komentar:

Posting Komentar