Balas dendam, demikian media massa Eropa
menyebut laga ini beberapa hari sebelum pertandingan, bahkan ketika
Milan dan Liverpool memastikan diri lolos dari babak semi-final.
Tajuk balas dendam memang seragam karena kedua tim sebelumnya juga bertemu di final Liga Champions di edisi 2005. Pada saat itu, Liverpool secara dramatis meraih kemenangan dan mengangkat tropi juara lewat drama 120 menit plus adu penalti.
Milan
tampil luar biasa di turnamen antarklub terbaik Eropa musim ini.
Memuncaki klasemen di fase grup, Milan juga berhasil melangkah mudah di
fase gugur kala menghadapi Celtic, Bayern Muenchen dan Manchester
United. Kaka bahkan menjadikan dirinya sebagai pemain tersubur di
turnamen ini dengan sepuluh gol.
Sementara Liverpool, dominasinya di fase grup tak menular di babak knock-out. Tapi mereka tetap melenggang ke final karena mental juara dan sedikit keberuntungan yang dimiliki.
Di
final, di hadapan 74 ribu penonton lebih di Stadion Olimpiade, Athena,
Yunani, kedua tim berada dalam performa terbaiknya. Sejumlah kendala
memang dihadapi masing-masing tim, tapi tak cukup mengkhawatirkan. Milan
mengenakan jersey warna putih-putih, sementara Liverpool mengenakan
seragam kebanggaan mereka, merah-merah.
Sejak
peluit dimulainya pertandingan, kedua tim langsung menunjukkan
permainan ngotot menjurus kasar. Beberapa kali wasit Herbert Fandel
harus meniup peluit tanda pelanggaran. Kedua kiper masing-masing tim
juga beberapa kali menunjukkan aksi brilian. Sebelum akhirnya Jose Reina
dipaksa mengambil bola dari gawangnya sesaat sebelum turun minum.
Striker
veteran Filippo Inzaghi yang menjadi pencetak gol Milan dengan cara
kontroversial. Inzaghi menyentuh bola dengan tangannya sebelum masuk ke
gawang saat bola sepakan bebas Andrea Pirlo berubah arah karena mengenai
pemain lain. Wasit tidak melihat ada pelanggaran dan mengesahkan gol
tersebut. 1-0 untuk Milan.
Di paruh kedua, Liverpool bermain
lebih berhati-hati. Steven Gerrard pun punya peluang menyamakan
kedudukan, memaksimalkan kesalahan yang dibuat Gennaro Gattuso, dengan
tendangannya. Namun kiper Dida masih sigap mengamankan gawangnya.
Untuk
menambah daya gempur Liverpool, Rafael Benitez memasukkan Peter Crouch
dan menarik Javier Mascherano. Hasilnya, Kaka yang sebelumnya dibatasi
geraknya oleh Mascherano bisa bergerak leluasa di lini tengah. Gol kedua
Milan yang kembali dicetak Inzaghi pun tak lepas dari kontribusi pemain
asal Brasil itu.
Sadar Liverpool memainkan strategi jebakan offside,
Kaka memberikan umpan terobosan kepada Inzaghi, yang memang cerdik
dalam mengatasi strategi itu. Reina pun tak bisa berbuat banyak untuk
bisa menghambat laju bola kiriman Inzaghi, yang kemudian mengubah
kedudukan menjadi 2-0 di menit 82.
Dirk Kuyt mencetak gol hiburan
untuk Liverpool di menit 89. Namun kemenangan tetap menjadi milik
Milan, dan balas dendam terpenuhi. Paolo Maldini menjadi pemain Milan
pertama yang mengangkat trofi juara Liga Champions pada saat itu.
0 komentar:
Posting Komentar